Pecel mudah sekali diperoleh, penjualnya biasanya buka mulai pagi hingga tengah hari. Bagi penggemar pecel, pasti sudah hafal penjual pecel enak di Surabaya. Salah satu pecel yang selalu dipadati pengunjung adalah Pecel Murni Madiun Bu Yuning.
Di Madiun sendiri, Pecel Murni berlokasi di jalan Agus Salim. Di Surabaya, Pecel Murni dirintis Bu Yuning sejak tahun 1996. Kini usaha ini diteruskan oleh salah satu anaknya yaitu, Dhima Yudhianto. Pecel murni awalnya, berupa tenda bongkar pasang. Berjualannya mulai pukul 5 sore, setelah beberapa kali pindah lokasi di sekitar Ahmad Yani, akhirnya menetap di lokasi yang sekarang ini, yaitu jalan Ahmad Yani No 211.
Jam berjualannya pun diperpanjang menjadi 24 jam. “Nasi pecel itu enak dimakan kapan saja. Bahkan kebanyakan yang mampir malah malam hingga dini hari,” tuturnya.
Dhima Yudhianto, menuturkan, perbedaan pecel Madiun dengan pecel lainnya, selain bumbu, juga dari sayuran yang digunakan. Seperti, kenikir, kembang turi, bendoyo, dan tauge pendek. “Pecel Madiun asli selalu menggunakan cambah pendek, kalaupun harus menggunakan cambah panjang, itu kalau dalam keadaan memang sudah terpaksa karena cambah pendeknya sulit, ataupun sudah habis,”jelasnya.
Ciri khas lainnya, yaitu dari wadah yang digunakan, Pecel Madiun
menggunakan pincuk, yaitu wadah dari daun pisang. Tak hanya pecel, berkunjung ke warung pecel murni, juga tersedia pilihan menu lainnya, seperti nasi goreng Jawa dan Mie Kluntung.
Anda pengen muter-muter keliling Surabaya sambil menikmati kuliner khas Surabaya? Anda bisa gunakan jasa Rental Mobil Surabaya.
»» read more
Di Madiun sendiri, Pecel Murni berlokasi di jalan Agus Salim. Di Surabaya, Pecel Murni dirintis Bu Yuning sejak tahun 1996. Kini usaha ini diteruskan oleh salah satu anaknya yaitu, Dhima Yudhianto. Pecel murni awalnya, berupa tenda bongkar pasang. Berjualannya mulai pukul 5 sore, setelah beberapa kali pindah lokasi di sekitar Ahmad Yani, akhirnya menetap di lokasi yang sekarang ini, yaitu jalan Ahmad Yani No 211.
Jam berjualannya pun diperpanjang menjadi 24 jam. “Nasi pecel itu enak dimakan kapan saja. Bahkan kebanyakan yang mampir malah malam hingga dini hari,” tuturnya.
Dhima Yudhianto, menuturkan, perbedaan pecel Madiun dengan pecel lainnya, selain bumbu, juga dari sayuran yang digunakan. Seperti, kenikir, kembang turi, bendoyo, dan tauge pendek. “Pecel Madiun asli selalu menggunakan cambah pendek, kalaupun harus menggunakan cambah panjang, itu kalau dalam keadaan memang sudah terpaksa karena cambah pendeknya sulit, ataupun sudah habis,”jelasnya.
Ciri khas lainnya, yaitu dari wadah yang digunakan, Pecel Madiun
menggunakan pincuk, yaitu wadah dari daun pisang. Tak hanya pecel, berkunjung ke warung pecel murni, juga tersedia pilihan menu lainnya, seperti nasi goreng Jawa dan Mie Kluntung.
Anda pengen muter-muter keliling Surabaya sambil menikmati kuliner khas Surabaya? Anda bisa gunakan jasa Rental Mobil Surabaya.